Selasa, 29 Juni 2010

Observasi Pengelolaan S D P dan Perpustakaan

Bab I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut Winarno Hamiseno (Arikunto, 1986:8) pengelolaan adalah substantifa dari mengelola, sedangkan mengelola adalah suatu tindakan yang dimulai dari penyusunan data, merencana, mengorganisasikan, melaksanakan sampai dengan pengawasan dan penilaian. Selanjutnya pengelolaan menghasilkan sesuatu dan sesuatu itu dapat merupakan sumber penyempurnaan dan peningkatan pengelolaan selanjutnya. Definisi lain menyebutkan bahwa pengelolaan adalah penyelenggaraan atau perumusan agar sesuatu yang dikelola dapat berjalan lancar, efektif dan efisien (Arikunto, 1986:8). Dijelaskan pula bahwa pengelolaan meliputi banyak kegiatan dan semuanya itu bersama-sama menghasilkan suatu hasil akhir yang memberikan informasi bagi penyempurnaan perkegiatan.

Sumber daya adalah suatu nilai potensi yang dimiliki oleh suatu materi atau unsur tertentu dalam kehidupan. Sumber daya tidak selalu bersifat fisik, tetapi juga non fisik.

'Pembelajaran''' adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.

perpustakaan adalah sebuah koleksi buku dan majalah. Walaupun dapat diartikan sebagai koleksi pribadi perseorangan, namun perpustakaan lebih umum dikenal sebagai sebuah koleksi besar yang dibiayai dan dioperasikan oleh sebuah kota atau institusi, dan dimanfaatkan oleh masyarakat yang rata-rata tidak mampu membeli sekian banyak buku atas biaya sendiri.

Dari beberapa pemahaman dan definisi diatas, maka penulis melakukan penelitian lapangan / Opservasi Pengelolaan Sumber daya Pembelajaran dan Perpustakaan.

B. Tujuan

Tujuan penulisan Peneelitian dan penulisan laporan yang telah terdeskripsikan oleh peneliti dan penulis adalah :

1. Memenuhi tugas akhir Mata kuliah Pengelolaan Sumber daya Pembelajaran dan Perpustakaan.

2. Mengetahui dan Mengidentifikasi kebenaran Pengelolaan Sumber daya Pembelajaran dan Perpustakaan yang ada pada Instansi Pendidikan Sekolah Dasar

3. Melakukan analisis kesenjangan antara kondisi riil, dengan harapan menjadi lebih baik dari pada sebelumnya.

4. Mendiskripsikan hasil Observasi yang telah penulis lakukan dalam waktu beberapa minggu yang lalu, sehingga mengetahui beberapa kelebihan dan kekurangan yang ada pada Sekolah Dasar yang kami teliti.

C. Manfaat

Manfaat penulisan hasil observasi ini adalah :

1. - Bagi Pembaca :

a. Merupakan acuan / motivasi pemecahan permasalahan, terjadinya dilema proses pendidikan dalam waktu sekarang ini.

b. Pedulinya peningkatan kualitas pendidikan pada anak bangsa Indonesia dari pendidikan dasar hingga ketinggkat lanjutan atas atau seterusnya, yaitu perguruan tinggi.

2. - Bagi Penulis :

c. Mengetahui kesenjangan, kekurangan dan beberapa permasalahan yang ada pada salah satu instansi Pendidikan Sekolah Dasar di wilayah kabupaten Ogan Komering Ulu.

d. Mereferensi, Mengkritisi dan melakukan beberapa pembenahan dari beberapa sudut pandang, yang meliputi Pengelolaan Sumber daya Pembelajaran dan Perpustakaan.

e. Harapan peneliti (observer) adanaya penyetaraan dari segala proses pendidikan antara proses pendidikan didaerah pedesaan dengan didaerah yang lebih maju (pada umumnya diwilayah kota),

BAB II

DESKRIPSI TEMPAT

A. Lokasi

Lokasi observasi yaitu :

Sekolah Dasar Negeri 164 OKU jalan Transmigrasi Batumarta Unit XI.

B. Stuktur Organisasi

ORGANIGRAM

Struktur organisasi Sekolah





ORGANIGRAM

STRUKTUR ORGANISASI INTERN PERPUSTAKAAN SEKOLAH











C. Keadaan dan Realitas Perpustakaan

Pada SD 164 OKU ini keadaan perpustakaannya meliputi

1. Buku sekitas + 5000 (lima ribu) cetak yang ada saat ini dari berbagai judul.

2. Adanya media pembelajaran Ilmu Pengetahuan alam, Ilmu Pengetahuan social dan Matematika yang meliputi :

a. Alat peraga dan postur jenis tubuh manusia.

b. Globe, Peta (didalam Almari SKIP KIT MURID)

c. Bentuk – bentuk bangunan (kubus untuk pelajaran matematika ):

i. Bentuk segi tiga

ii. Bentuk Kubus

iii. Bentuk kerucut

iv. Bentuk Jajaran genjang

v. Bentuk tabung, dll.

3. Bentuk meja pendek (siswa yang membaca buku didalam secara lesehan).

4. Adanya kotak P3K : Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (yang berisi lengkap alat dan obat – obatan kesehatan sementara).

D. Manajemen Organisasi Perpustakaan

Pada SD Negeri 164 OKU ini yang bertugas mengelola perpustakaan adalah guru yang bertugas piket bergantian pada setiap hari / jam dinas, Jadi stuktur keorganisasiannya adalah sebagai berikut:

ORGANIGRAM

Struktur organisasi PERPUSTAKAAN

Sekolah DASAR NEGERI 164 OKU









E. Administrasi Perpustakaan

Sesuai dengan hasil observasi pada SD Negeri 164 OKU, system administrasi perpustakaan cukup sederhana, karena dana yang diperoleh yaitu dari :

1. Bantuan Operasional Sekolah (pemberian dana setiap semester) guna membiayai guru honor, penjaga sekolah dan perawatan buku serta segala peralatan yang ada diperpustakaan.

2. Sumber dana dari P2D (Perhimpunan Pendidikan Demokrasi) pada tahun 2004 – 2005

+ Rp. 2.750.000,-

3. Dana Alokasi Khusus (sesuai dengan permintaan dan kebutuhan setiap sekolah)

SD Negeri 164 OKU ini pada tahun 2006 memperoleh dana Rp. 750000,- guna membeli buku, dan pada tahun 2008 memperoleh dana Rp. 5.250.000,- guna memperbaiki gedung yang tidak terpakai sejak lama, dan digunakan sebagai gedung perpustakaan.

Peraturan perpustakaan yang ada pada SD ini siswa diperbolehkan masuk perpustakaan pada waktu mata pelajaran yang membutuhkan alat peraga, seperti pelajaran IPA, IPS dan Matematika. Setiap siswa tidak diperbolehkan membawa pulang buku yang ada diperpustakaan, dan hanya diperbolehkan mengunakan untuk dibaca pada waktu jam istirahat

F. Deskripsi Pembelajaran SDP dan Perpustakaan

Jumlah Buku sekitas + 5000 (lima ribu) cetak yang ada saat ini dari berbagai judul. Adanya media pembelajaran Ilmu Pengetahuan alam, Ilmu Pengetahuan social dan Matematika yang meliputi :

- Alat peraga dan postur jenis tubuh manusia.

- Globe, Peta (didalam Almari SKIP KIT MURID)

- Bentuk – bentuk bangunan kubus dan lain – lain untuk pelajaran matematika

- Bentuk meja pendek (siswa yang membaca buku didalam secara lesehan).

- Adanya kotak P3K : Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (yang berisi lengkap alat dan obat – obatan kesehatan sementara).

Pada SD Negeri 164 OKU ini yang bertugas mengelola perpustakaan adalah guru yang mendapat giliran jadwal piket bergantian pada setiap hari / jam dinas.

Jumlah pendidik / guru di SD 164 OKU ini adalah 12 dewan guru dan dipimpin oleh 1 (satu) orang kepala sekolah, di SD ini pula dijaga oleh 1 (satu) penjaga sekolah. Maka pada Instansi Sekolah Dasar 164 OKU ini memiliki 14 (empat belas) pekerja dari kepala sekolah, dewan guru hingga penjaga sekolah.

SD Negeri 164 ini memiliki siswa rata – rata per kelas 20 orang siswa, sehingga seluruh siswa yang ada di SD ini adalah 120 orang siswa

Karena lapran perhitungan dana yang dipergunakan adalah lima tahun sekali, maka data dana yang kami peroleh dari tahun 2004 sampai tahun 2008 adalah Rp. 14.875.00,- termasuk dana komite sekolah, dan untuk tahun ini masih dalam proses

Peraturan perpustakaan yang ada pada SD ini siswa diperbolehkan masuk perpustakaan pada waktu mata pelajaran yang membutuhkan alat peraga, seperti pelajaran IPA, IPS dan Matematika. Setiap siswa tidak diperbolehkan membawa pulang buku yang ada diperpustakaan, dan hanya diperbolehkan mengunakan untuk dibaca pada waktu jam istirahat

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pada tanggal 20 Mei 2010, Syoukat Umarudin bersama satu orang rekan sebagai observer /

peneliti, yang berlokasi di Sekolah Dasar Negeri 164 OKU jalan Transmigrasi Batumarta Unit XI.

Dari hasil observasi tersebut penulis memperoleh data sebagai mana terurai di Bab sebelumnya, namun menemukan hal – hal atau prosedur – prosedur pada struktur organisasi yang belum relevan dengan materi perkuliahan atau prosedur organisasi perpustakaan yang pada umumnya telah diterapkan di daerah – daerah yang proses pendidikannya telah maju (perkotaan).

Memang benar adanya Sekolah Dasar Negeri 164 OKU yang berada di jalan Transmigrasi Batumarta Unit XI, ini berada didaerah cukup jauh dari pekotaan sehingga dari proses belajar dan pembelajarannya cukup menggunakan sumberdaya pembelajaran yang seadanya dan hasil dari proses tersebutpun cukup lumayan bagus, karena selain buku paket yang dimiliki setiap siswa media pembelajaran yang lain hanya menggunakan sarana dan prasarana yang ada disekolahan, serta waktu yang disediakan untuk menggunakan media tambahan yang ada lngkup sekolahan yaitu perpustakaan, siswa tidak diperbolehkan membawa pulang (meminjam) buku – buku tersebut

Untuk ruangan perpustakaan telah mengalami perubahan perbaikkan dari tahun 2004 sampai dengan 2008, dan untuk tahun selanjutnya masih dalam proses perencanaan perbaikkan. Untuk buku dan peralatan praktek pada mata pelajaran IPA, IPS dan Matematika telah cukup dan ada perawatan khusus yaitu penjaga sekolah.

B. Saran

Pada umunya setiap instansi pendidikan, mulai dari Pndidikan Usia Dini (PAUD), Taman Kanak – kanak (TK), Sekolah Dasar sampai kejenjang pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA), bahkan sampai keperguruan tinggi. Sudah tentu ingin melakukan peningkatan dari Proses, Kualitas, Fasilitas sampai pada hasil kelulusan suatu instansi tersebut dengan harapan menjadi yang terbaik untuk tinkat pendidikan masing – masing sehingga menghasilkan yang mampu meneruskan pendidikan yang lebih tingg atau menjadi sumerdaya manusia yang siap pakai dilapngn pekerjaan dan masyarakat.

Setelah uraian hasil observasi pada Sekolah Dasar Negeri 164 OKU jalan Transmigrasi Batumarta Unit XI pada waktu yang telah terlaksana beberapa minngu yang lalu, maka penulis sarankan kepada pembaca atau para dewan pendidik alangkah lebih baiknya jika di SD tersebut atau yang lainnya menerapkan struktur organisasi perpustakaan sebagaimana contoh pada bacaan sebelumnya. Dengan menggunakan dan menerapkan stuktur organisasi perpustakaan yang telah terlaksana pada sekola – sekolah yang maju maka besar kemungkinan instansi pendidikan Sekolah Dasar dan sekolah tingkat selanjutnya maka :

a. Administrasi Perpustakaan akan lebih baik dan terkontrol.

b. Siswa akan lebih aktif belajar disekolahan dan diluar sekolah.

c. Dewan pendidik tidak mengalami kesulitan untuk memotifasi para siswa untuk belajar.

d. Persaingan suatu instansi untuk meningkatkan kualitas pendidikan akan berjalan.

Kiranya observer mengalami kesalahan dalam penulisan dari hasil obserfasi, lumrahnya manusia biasa saya mohon ampun kepada Allah SWT, dan mengharap maaf kepada para pembaca apabila obserfer memiliki beberapa kekhilafan dan kesalahan.

Semoga tulisan dari hasil observasi ini bermanfaat, khususnya obserfer yang berkewajiban memberikan laporan kepada Pak Johan Eka Wijaya, S.Pd - yang selama ini membimbing penulis pada mata kuliah Pengelolaan Sumber daya Pembelajaran dan perpustakaan, semoga Allah SWT melindungi kita semua dan dengan harapan untuk tahun yang akan datang mata kuliah yang Bapak ajarkan kepada kami sebagai mahasiswa menjadi lebih baik, bermutu dan bermanfaat serta berguna bagi masyarakat luas pada umumnya.

Batumarta, 25 Juni 2011

Penulis


( Titik Purnawati )


Aku Adalah Diriku

Aku adalah aku….

Bukan kamu, dia atau mereka

Biarkan aku bicara dengan nadaku

Karena irama mu hanya membuat aku pilu

Biarkan aku berjalan dengan langkahku

Karena rambu-rambu yang kau buat hanya membuatku sesat

Biarkan aku hidup dalam dunia ku

Karena tanggung jawabku bukan padamu

Silakan menduga dan mengira

Tapi janganlah kau menghina

Aku adalah aku………


*Metro city , senja yang berkabut*

Jumat, 18 Juni 2010

Pendidikan Kesehatan Masyarakat

Pada manusia terdapat beberapa masalah atau gangguan kesehatan pada otot yang terdapat pada tubuh yaitu :

1. Kelelahan Otot
Kelelahan otot adalah suatu keadaan di mana otot tidak mampu lagi melakukan kontraksi sehingga mengakibatkan terjadinya kram otot atau kejang-kejang otot.

2. Astrofi Otot
Astrofi otot adalah penurunan fungsi otot akibat dari otot yang menjadi kecil dan kehilangan fungsi kontraksi. Biasanya disebabkan oleh penyakit poliomielitis.

3. Distrofi Otot
Distrofi otot adalah suatu kelainan otot yang biasanya terjadi pada anak-anak karena adanya penyakit kronis atau cacat bawaan sejak lahir.

4. Kaku Leher / Leher Kaku / Stiff
Kaku leher adalah suatu kelainan yang terjadi karena otot yang radang / peradangan otot trapesius leher karena salah gerakan atau adanya hentakan pada leher serta menyebabkan rasa nyeri dan kaku pada leher seseorang.

5. Hipotrofit Otot
Hipotrofit otot adalah suatu jenis kelainan pada otot yang menyebabkan otot menjadi lebih besar dan tampak kuat disebabkan karena aktivitas otot yang berlebihan yang umumnya karena kerja dan olahraga berlebih.

6. Hernis Abdominal
Hernis abdominal adalah kelainan pada dinding otot perut yang mengakibatkan penyakit hernia atau turun berok, yaitu penurunan usus yang masuk ke dalam rongga perut.

----

Pengertian arti definisi penyakit, masalah dan gangguan otot pada manusia.

Pendidikan Formal

Mengenyam pendidikan pada institusi pendidikan formal yang diakui oleh lembaga pendidikan negara adalah sesuatu yang wajib dilakukan di Indonesia. Mulai dari anak tukang sapu jalan, anak tukang dagang martabak mesir, anak tukang jambret, anak pak tani, anak bisnismen, anak pejabat tinggi negara, dan sebagainya harus bersekolah minimal selama 9 tahun lamanya hingga lulus SMP.

Mungkin banyak dari kita yang mempertanyakan apakah sebenarnya fungsi pendidikan formal tersebut. Situs organisasi.org ini akan membantu memberikan sedikit jawaban sesuai dengan kondisi yang ada. Kenapa kita harus sekolah dan mengapa semakin tinggi jenjang pendidikan kita maka semakin baik?

Manfaat dan Fungsi Belajar di Sekolah dan di Perguruan Tinggi :

1. Melatih Kemampuan Kemampuan Akademis Anak (Biar Pintar)

Dengan melatih serta mengasah kemampuan menghafal, menganalisa, memecahkan masalah, logika, dan lain sebagainya maka diharapkan seseorang akan memiliki kemampuan akademis yang baik. Orang yang tidak sekolah biasanya tidak memiliki kemampuan akademis yang baik sehingga dapat dibedakan dengan orang yang bersekolah. Kehidupan yang ada di masa depan tidaklah semudah dan seindah saat ini karena dibutuhkan perjuangan dan kerja keras serta banyak ilmu pengetahuan.

2. Menggembleng dan Memperkuat Mental, Fisik dan Disiplin

Dengan mengharuskan seorang siswa atau mahasiswa datang dan pulang sesuai dengan aturan yang berlaku maka secara tidak langsung dapat meningkatkan kedisiplinan seseorang. Dengan begitu padatnya jadwal sekolah yang memaksa seorang siswa untuk belajar secara terus-menerus akan menguatkan mental dan fisik seseorang menjadi lebih baik.

3. Memperkenalkan Tanggung Jawab

Tanggung jawab seorang anak adalah belajar di mana orangtua atau wali yang memberi nafkah. Seorang anak yang menjalankan tugas dan kewajibannya dengan baik dengan bersekolah yang rajin akan membuat bangga orang tua, guru, saudara, famili, dan lain-lain.

4. Membangun Jiwa Sosial dan Jaringan Pertemanan

Banyaknya teman yang bersekolah bersama akan memperluas hubungan sosial seorang siswa. Tidak menutup kemungkinan di masa depan akan membentuk jaringan bisnis dengan sesama teman di mana di antara sesamanya sudah saling kenal dan percaya. Dengan memiliki teman maka kebutuhan sosial yang merupakan kebutuhan dasar manusia dapat terpenuhi dengan baik.

5. Sebagai Identitas Diri

Lulus dari sebuah institusi pendidikan biasanya akan menerima suatu sertifikat atau ijazah khusus yang mengakui bahwa kita adalah orang yang terpelajar, memiliki kualitas yang baik dan dapat diandalkan. Jika disandingkan dengan orang yang tidak berpendidikan dalam suatu lowongan pekerjaan kantor, maka rata-rata yang terpelajarlah yang akam mendapatkan pekerjaan tersebut.

6. Sarana Mengembangkan Diri dan Berkreativitas

Seorang siswa dapat mengikuti berbagai program ekstrakurikuler sebagai pelengkap kegiatan akademis belajar mengajar agar dapat mengembangkan bakat dan minat dalam diri seseorang. Semakin banyak memiliki keahlian dan daya kreativitas maka akan semakin baik pula kualitas seseorang. Sekolah dan kuliah hanyalah sebagai suatu mediator atau perangkat pengembangan diri. Yang mengubah diri seseorang adalah hanyalah orang itu sendiri.

----

Memang proses belajar manusia sangat lama dan panjang. Bayangkan saja jika sekolah dasar (SD) memakan waktu 6 tahun, sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas selama 6 tahun, di perguruan tinggi selama 4 tahun makan waktu yang diperlukan untuk meraih gelar sarjana yaitu sekitar kurang lebih 16 tahun.